Bagikan juga ke Crew lain!
Stay in Touch
Ayo Subcribe untuk info menarik lainnya dariku!
Sejarah Muay Thai dibagi dari beberapa era yaitu Sukhothai, Krungsri Ayutthaya, Thonburi,
Pada tahun 1238-1408 M, Ibukota Thailand berada di Sukhothai. Bukti prasasti menunjukan bahwa seringnya terjadi pertengkaran antara Sukhothai dengan tetangganya. Akibatnya, kota harus menanamkan pengetahuan dan keterampilan tentaranya dalam situasi petempuran tentang penggunaan senjata seperti pedang, tombak, dan tubuh
Perang yang terjadi antara Thailand, Burma, dan Kamboja pada era ini membuat para remaja putra harus mempersiapkan keterampilan bela diri. Keterampilan ini diajarkan oleh pelatih yang berpengalaman. Pelatihan menyebar dari Istana Kerajaan ke publik. Pusat Pelatihan Pedang Phudaisawan sangat terkenal pada zaman itu. Mereka juga dilatih untuk bertarung dengan tangan kosong dan mempelajari keterampilan Muay Thai. Selain berkelahi, pusat pelatihan tersebut juga memberikan pendidikan dalam hal sehari-hari.
Selama awal era Ayutthaya, Departemen Royal Boxing didirikan. Salah satu tanggung jawabnya adalah merekrut petinju muda berbakat untuk memperjuangkan hiburan Raja. Petinju papan atas dipilih untuk Tambang Kerajaan, yang disebut Thani Lir (penjaga terpilih). Mereka bertanggung jawab atas keamanan istana kerajaan dan Raja setiap saat. Para petinju ini menjadi pelatih tinju yang melatih para prajurit dan para pangeran.
Setelah kekalahan kedua dari Burma di 1767 M di Era Ayutthaya, ada seorang petinju yang namanya tercatat dalam sejarah, Nai Khanomtom. Nai Khanomtom adalah seorang tawanan perang yang ditangkap oleh Burma ketika Ayutthaya dipecat untuk kedua kalinya di 1767 M. Raja Burma dan Raja Angwa di tahun 1774 M ingin mengadakan perayaan untuk Pagoda Besar di Rangoon. Salah satu acarnya yaitu tinju. Petinju Thailand dipanggil untuk bertarung dengan petinju Burma. Acara itu berlangsung pada tanggal 17 Maret di tahun tersebut. Acara tersebut merupakan pertama kalinya Muay Thai digunakan dalam kompetisi di luar Thailand.
Nai Khanomtom bertarung dan mengalahkan 10 petinju Burma berturut-turut tanpa waktu istirahat di antara perkelahian. Prestasinya itulah yang menjadikan Nai Khanomtom dihormati sebagai Bapa Muay Thai atau Penemu Muay Thai, dan sekarang tanggal 17 Maret diperingati sebagai Hari Muay Thai.
Era Thonburi adalah era rekonstruksi setelah pemulihan perdamaian di Kerajaan. Pelatihan Muay Thai digunakan untuk konflik antar manusia selama perang dan atau dinas militer.
Pengaturan pertarungan tinju kompetitif selama periode itu melibatkan pencocokan berbagai kamp pelatihan. Tidak ada bukti aturan atau peraturan. Petinju diperkirakan bertarung tanpa sistem poin resmi. Jadi, mereka akan bertarung sampai ada yang jatuh atau menyerah, meninggalkan pria itu berdiri sebagai pemenang yang jelas.
Bouts terjadi di lahan terbuka, sebagian besar di daerah kuil. Petinju membungkus tangan dan pergelangan tangan mereka dengan benang, mengenakan mongkon, dan pra-jiat biasanya di sekitar lengan kanan mereka.
Era Ratanakosin dimulai dari Rama I hingga Raja Rama VIII. Muay Thai telah dianggap sebagai seni pertarungan nasional. Hal ini menjadikan Muay Thai sebagai bagian penting dari setiap festival. Hingga diputuskan bahwa memerlukan aturan dan peraturan dalam petandingan. Peraturan tersebut adalah lama waktu pertandingan. Lama waktu pertandingan diukur menggunakan sebuah batok kelapa. Batok kelapa akan memiliki lubang di dalamnya dan akan mengambang di tangki air. Ketika batok kelapa tenggelam, sebuah drum menandakan akhir putaran. Tidak ada batasan jumlah putaran, jadi petinju bertarung sampai ada pemenang yang jelas atau sampai salah satu dari mereka menyerah.
Pada tahun 1948 para petarung juga ditimbang serta pertandingan diatur untuk memilih juara untuk setiap kelas, mengikuti gaya internasional. Banyak tambahan peraturan telah dibuat untuk Muay Thai. Sekarang dilarang untuk memukul bagian pribadi karena teknik ini telah menjadi sangat terkenal sebagai bentuk serangan dan dianggap merendahkan seni rupa tinju Thailand.
Muay Thai yang semula menjadi teknik dalam berperang, berangsur-angsur menjadi pertunjukan dimana dua lawan bertempur di depan penonton. Walupun begitu Muay Thai tetap menjadi bentuk seni nasional. Jika semua pihak yang berkepentingan membantu mengangkat dan melestarikan bentuk seni bela diri ini, dan meneruskannya ke generasi berikutnya, Muay Thai akan tetap menjadi milik berharga bangsa Thailand.
(Diambil dari beberapa sumber)
Ayo Subcribe untuk info menarik lainnya dariku!